Senin, 22 Juni 2009

KELUARGA SAKINAH: MUDAHNYA DIA BUAT JANJI, SEMUDAH DIA INGKAR JANJI Inspired by the Song : ”CINTA” performed by: Rossa

ke gurun engkau ikut
ke kutub engkau turut
bersama sehidup semati
demikian kau ucapkan janji
menangis kita berdua
tertawa bersama
tapi kini apa terjadi
segalanya kau tak peduli lagi
dan yang lebih menghancurkan kalbu
kau bercumbu di depanku
Oh Tuhan tunjukkanlah
dosa dan salahku
mudahnya dia buat janji
semudah dia ingkari janji
alangkah kejamnya cinta
alangkah pedihnya
kejam oh kejam
pedih oh pedih
cinta oh cinta

Lagu ini ditulis oleh Titik Puspa sudah lama sekali, dan yang melantunkannya Broery, Acil Bimbo hingga Rossa. Saya menafsirkan lagu ini mengenai seorang, apakah itu pria atau wanita, yang telah mengikat janji untuk dapat mengarungi samudera kehidupan bersama, telah bersumpah setia, dalam keadaan senang mau pun susah selalu bersama. Tetapi pada perjalanannya apa yang mereka cita-citakan hilang lenyap karena salah seorang dari mereka berpaling kepada yang lain.

Tahun lalu, di bulan Ramadhan, seorang teman, pria, menelepon saya pengen bertemu karena ada masalah yang besar yang sedang dihadapinya, dan minta bantuan saya. Wah, dalam pikiran saya, masalah besar di bulan Ramadhan, nggak jauh-jauh nih, biasanya masalah buat THR. Tapi, saya menemui dia. Yang saya agak surprise, dia minta ketemunya di Masjid Sunda Kelapa, biar ”hawanya adem.” Boleh juga nih.

Ternyata masalah yang diceritakannya diluar dugaan saya, bukan masalah THR, tetapi masalah rumah tangganya yang diambang perceraaian. Masya Allah. Padahal beberapa waktu sebelumnya saya melihat mereka adalah sepasang suami istri yang hangat, yang berbahagia, karena mungkin satu profesi, sebagai praktisi event organizer. Bahkan mereka beberapa kali terlibat dalam satu proyek bersama. Singkatnya mereka adalah pasangan yang kompak seperti ganda campuran Christian Hadinata dan Imelda (duh jadul ni yeee).

Pada dua tahun lalu, teman saya ini mendapat proyek pekerjaan di Makasar. Ada sebuah perusahaan disana yang memerlukan seorang konsultan untuk mengerjakan proyek selama satu tahun. Jadilah Teman ini berangkat dengan memboyong keluarganya, istri dan dua anaknya yang masih kecil. Pekerjaan yang menarik dan penuh dengan kreatifitas dijalani dengan penuh semangat. Hari libur dipergunakan mereka dengan penuh keceriaan, yang tidak pernah mereka jalani ketika mereka di Jakarta, maklum di daerah masih banyak tempat berlibur yang bagus dan alami. Anak-anaknya pun merasakan keriangan yang berbeda dan mereka menjalani hari-hari dengan penuh kebahagiaan.

Tetapi justru disanalah awal bencana rumah tangganya terjadi. Rupanya secara diam-diam ada seorang karyawan di perusahaan itu yang menaruh perhatian pada isteri teman ini. Dan celakanya, si istri pun menanggapi perhatian itu dengan sikap yang serupa, mau-mau juga. Ketika proyek pekerjaan selesai, si karyawan tadi juga pindah ke Jakarta, sehingga berlanjutlah hubungan di belakang layar tadi. Hingga akhirnya tau lah si suami, teman saya tadi. Pecahlah keributan di rumah tangganya, yang sayangnya, karena peristiwa itu, keutuhan rumah tangganya tidak dapat dipertahankan lagi. Akhirnya bercerailah mereka, dengan kedua anak ikut dengan Bapaknya.

Sungguh, kita semua tentu tidak ingin kejadian sekecil apa pun mencederai keutuhan rumah tangga kita. Kita ingin rumah tangga kita tetap bertahan dengan harmonis, penuh kehangatan hingga kita semua menutup mata, amin

Lalu bagaimanakah kiat-kiat menjaga keharmonisan rumah tangga kita agar tetap sakinah mawaddah wa rohmah hingga kematianlah yang memisahkan kita dengan pasangan hidup kita sebagai berikut :

1.Berbagi visi dan cita-cita

Dalam menentukan pasangan hidup, tentunya di awal pernikahan kita harus benar-benar meluruskan niat kita. Apalagi bagi seseorang yang sudah menikah, suami dan istri sama-sama bekerja. Masing-masing harus mau dan mampu memahami pekerjaan pasangannya. Dengan kata lain satu haluan (satu visi dan misi, satu pemikiran). Agar nantinya lebih mudah dalam berkomunikasi dan menentukan arah dan langkah hidup selanjutnya. Tidak bisa dibayangkan, jika suami aktif dengan pilihan profesinya, si istri tidak dapat mampu memahaminya., begitu pun sebaliknya. Jika hal ini terjadi, tentunya akan sulit terbentuknya rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rohmah.

2.Saling percaya

Ini juga merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki para pasangan hidup. Kita harus bisa menjaga kepercayaan yang diberikan pasangan hidup kita. Jangan sekali pun mengkhianati perasaan pasangan kita. Jagalah kepercayaan ini dengan baik. Baik kita maupun pasangan hidup kita hendaknya berjalan lurus sesuai tuntunan agama, maka yang akan tumbuh adalah rasa saling percaya.

3.Saling menghargai

Dalam hal ini kita bisa mencontoh Rasulullah SAW yang begitu lembut dan menghargai para isteri beliau. Sampai-sampai, pada suatu hari Rasulullah SAW pulang larut malam dan tak dapat membuka pintu karena isteri Beliau tertidur di depannya,maka Rasulullah SAW memutuskan tidur di luar rumah, Subhanallah.

4.Mudah memaafkan

Dalam hidup ini, tentu saja tak ada gading yang tak retak, maka jika salah satu diantara pasangan hidup kita berbuat salah, maka MAAFKANKAH, dan selesaikan semua persoalan sebelum pergi tidur.

5.Keterbukaan
Rumah tangga yang baik, sebaiknya menganut sistem manajemen keterbukaan. Jangan pernah ada sedikit rahasiapun diantara kita dengan pasangan hidup kita. Masalah keuangankah, masalah pekerjaan kah, masalah teman-teman fesbukkah, masalah sms-smskah, semua hendaknya kita ceritakan dengan pasangan hidup kita. Istilahnya tidak ada dusta diantara kita dan pasangan hidup kita tentunya.

6. Bersahabat dalam suka dan duka
Kebahagiaan suami adalah kebahagian kita, kesedihan suami juga kesedihan kita demikian sebaliknya. Hendaknya kita selalu bersama dengan pasangan hidup kita baik suka maupun duka.

7.Menerima kekurangan pasangan hidup
Di dunia ini, tentu saja tidak ada manusia yang sempurna. Apalagi manusia adalah tempat salah dan lupa. Rasanya kurang bijak, jika menganggap pasangan hidup kita seperti malaikat yang tak punya dosa. Yakinlah, di balik kekurangan pasangan hidup kita, pasti Allah SWT ciptakan berbagai kelebihannya. Jangan pernah sekali-kali membandingkan pasangan hidup kita dengan pasangan hidup orang lain. Yakinlah, pasangan hidup yang dipilihkan Allah untuk kita, adalah yang terbaik, Insya Allah.

8.Bersikap murah hati dalam kemesraan

Biasanya wanita lebih bersifat romantis dibandingkan seorang pria. Walaupun dari cerita seorang teman akhwat, justru suaminyalah yang lebih romantis. Tidak masalah, kalau suami kita tidak bisa romantis, ya kitalah sebagai isteri yang bersikap romantis atau sebaliknya. Jangan pernah pelit dengan kata-kata lembut, kata-kata sayang, I love so much, I miss you, my honey. Bisa kita lakukan ketika bersms dengan suami kita, bisa juga dengan pertanyaan-pertanyaan perhatian, Mas, sudah makan belum?, atau ada yang bisa aku bantu, Mas?. Bisa juga di awal sms atau telepon, dengan kata-kata, Assalamu’alaikum say, sedang apa di kantor? Atau Abi, jangan lupa ya bawakan aku oleh-oleh ya, I Love You su much…(mengakhiri sms misalnya). Biasanya dengan kelembutan dan kasih sayang, semua akan menjadi cair dan akan bertambah rasa cinta dan sayang kita terhadap pasangan hidup kita.

9.Ciptakan kejutan bagi pasangan

Kadang-kadang kejutan yang kecil pun sangat bermakna bagi pasangan hidup kita. Misal pulang dari bekerja, kita belikan martabak telor dengan juice jambu kesukaannya, ataupun sebaliknya, pulang kerja, tiba-tiba suami kita belikan oleh-oleh empek-empek kesukaan kita, bisa juga majalah Ummi atau Tarbawi (terbaru misalnya). Bisa juga ketika suami pulang, sudah kita masakkan masakan kesukaannya. Dalam Islam memang tidak ada perayaan hari ulang tahun, namun tidak ada salahnya kita memberikan hadiah untuk pasangan hidup kita, bisa membelikan sebuah dompet, baju koko, atau kemeja kesukaannya. Jangan lupa ucapkan terima kasih atas pemberian tersebut, agar bertambah rasa syukur kita pada Allah SWT, yang telah menganugerahkan pasangan hidup untuk kita.

10.Ciptakan bulan madu kedua

Sesekali, ajaklah pasangan hidup kita, untuk berduaan saja tanpa anak-anak, untuk menikmati saat-saat indah berdua saja. Bisa makan berdua di luar rumah, dengan suasana romantis. Tidak perlu yang mahal kok, yang penting nilai kebersamaannya. Lalu bicaralah dari hati ke hati, jadilah pendengar yang baik, sampai pasangan kita menyelesaikan pembicaraannya Tataplah mata pasangan hidup kita dengan penuh cinta dan kasih sayang. Subhanallah, indah sekali, jika semua pasangan hidup bisa melakukan hal ini, rasanya tidak ada masalah yang tidak dapat dipecahkan di dunia ini. Yakinlah, Insya Allah setelah acara ini, irama hidup pasti berubah !.

11.Jangan sepelekan janji

Bila sudah berjanji dengan pasangan hidup kita, usahakanlah untuk menepatinya, biarpun untuk hal-hal yang kecil atau sepele. Seperti menjemput dari kantornya, atau mengantarkan ke dokter, berbelanja ke pasar swalayan, misalnya. Tapi sebagai seorang isteri, kita pun harus menyadari tugas dan pekerjaan yang diemban suami. Misalnya, sudah berjanji akan menjemput kita, namun tiba-tiba ada pekerjaan (amanah) yang jauh lebih penting, maka kita pun harus ikhlas untuk tidak dijemput.Hal ini bukan berarti pasangan hidup kita ingkar janji. Ya semua akan terasa indah manakala kita dapat memahami setiap pasangan hidup kita.

Mudah-mudahan bermanfaat.
Hadanallahu wa iyyakum ajma’in.

CERAH HATI INSTITUTE, Jakarta, 22 Juni 2009.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar